Hesti Van Wibowo, Virtual Asisten Neurolinguistik, WhatsApp Chat Bot Cloud

Hesti Van Wibowo, Virtual Asisten Neurolinguistik, WhatsApp Chat Bot Cloud

Pandemi Covid-19 membuka mata banyak pengusaha rakyat nusantara bahwa usaha masih bisa dijalankan dan membesar dengan adanya pilihan platform digital. Kanal publikasi digital atau online menjadikan layanan bisa 24/7 bahkan kadang tanpa hari libur.

Hal ini banyak dikeluhkan kepada pekerja dibidang pelayanan masyarakat. Mereka hampir sering diganggu dengan adanya permintaan dari masyarakat, yang kadang lupa jam operasional atau jam layanan. Jabatan seperti customer service, marketing dan sales, kadang harus mempunyai WhatsApp Business untuk membatasi (menginformasikan) jam operasional pekerjaan mereka.

Dimana interaksi sosial manusia semakin jarang, terlebih semakin canggihnya teknologi aplikasi, maka mulai dikenal digital marketing 4.0, dimana elemen manusia semakin dibutuhkan. Hadirnya virtual asisten semakin dibutuhkan untuk semua usaha. Baik itu bertugas sebagai asisten, customer service atau customer support, yang pasti pengusaha rakyat seperti kita pun tetap membutuhkannya.

Virtual Asisten Neurolinguistik

Kebutuhan asisten dalam bentuk virtual, online atau digital juga semakin diperlukan. Namun untuk mengadopsi teknologi Artificial Intelegent (AI) atau Machine Learning (ML), membutuhkan anggaran yang tidak sedikit, karena membutuhkan pemrograman dan server yang siap menjalani perintah itu.

NLP, natural language program menjadi salah satu tawaran jalan keluar. Dimana mereka bisa menjalankan fungsi yang sama, namun tidak seluwes atau se-natural machine learning atau AI. Dalam pemahaman NLP, kita harus mereka-reka bentuk percakapannya seperti apa sehingga kita sudah siap memberikan jawabannya, seluwes mungkin.

Dalam artikel di wikipedia, bahwa Neurolingustik berfokus kepada sebuah neural program rekonstruksi kerja otak dalam memahami pembahasan pembicaraan. Sehingga dalam membuat tatanan pemahaman pembahasan sebuah pembicaraan sudah direka-reka terlebih dahulu. Lalu kenapa menggunakan kata neurolinguistik? Supaya masuk diakal kata “VAN” yang dalam bahasa Belanda, yang artinya “dari“.

Hesti Van Wibowo Dibuat

Hesti versi awal adalah sebuah Virtual Asisten Neurolinguistik yang dibuat Chrisma Wibowo sejak 16 Desember 2017 dengan menggunakan bantuan mesin DialogFlow dan hadir dalam beberapa platform aplikasi pesan. Hesti menjawab kebutuhan layanan pendukung terhadap publik yang ingin berinteraksi dengan Chrisma Wibowo, dan sudah hampir 3 tahun, Hesti telah menjalankan tugasnya dalam membantu memberikan layanan kepada para peserta kelas ataupun masyarakat umum.

Hesti bukan Artifisial Intelegent (AI) atau kecerdasan buatan atau machine learning yang belajar dari interaksi yang terjadi antara pengunjung dan Hesti. Jadi maksudnya, Hesti tidak bisa menjawab sesuatu yang tidak diprogram jawabannya oleh juru program sebelumnya. Seperti pertanyaan mudah, “hari ini hari apa?” atau “jam berapa sekarang”. Namun tidak memungkinkan, Hesti kini bisa lebih cerdas lagi, tunggu saja kabarnya.

WhatsApp Business Official Chrisma Wibowo

Kini versi terbaru Hesti fokus kepada WhatsApp Business karena banyak target pasar dan klien menggunakan WhatsApp. Terlebih WhatsApp Business-nya sudah terverifikasi oleh Meta Facebook. Dengan bantuan dasbor WhatsApp Business, membuat Hesti semakin mudah dihubungi, responsif dan tetap menjaga privasi data teman-teman yang berinteraksi dengan Hesti.

Terlebih, kami menggunakan fitur selfie sebagai gantinya CAPTCHA untuk mengidentifikasi bahwa yang berinteraksi adalah benar Anda, bukan orang lain. Dan kami menjaga rahasia dan privasi foto Anda.

Hesti siap membantu dan memberikan layanan pada WhatsApp Business yang telah diverifikasi Meta Facebook:

Jika tertarik untuk berdiskusi tentang Virtual Asisten Neurolinguistik ini atau ingin join kelas WhatsApp Business ✅ secara online , silahkan bicara dengan Hesti, cara menghubungi pencet tombol hijau di atas.

Photo by PhotoMIX Company from Pexels

Chrisma Wibowo